Senin, 23 November 2009



Sungai Ciliwung Ditargetkan Bersih dari Sampah Tiga Tahun Lagi


Apa yang terfikirkan di dalam benak Anda tentang salah satu sungai yang ada di Jakarta ini. Mungkin yang di pikiran Anda adalah sungai kotor, bau, hitam warnanya, banyak sampah atau yang lainnya. Ya, itu memang benar dan sesuai dengan faktanya. Tapi apakah Anda tidak berfikir bagi sebagian orang, Ciliwung mempunyai banyak manfaat. Khususnya yang hidup disekitar sungai tersebut. Bagi mereka Ciluwung menyimpan sejuta manfaat dan sejuta harapan. Mereka hidup disana juga karena terpaksa. Tapi mereka tetap tegar dan sabar meski memiliki resiko yang cukup besar, yaitu banjir bisa menyapa dan mendatangi rumah mereka.

Hari demi hari mereka jalani dengan was – was karena bias sewaktu – waktu banjir bias mendatangi rumah mereka. Tapi menurut saya, yang menyebakan banjir itu sering terjadi karena ulah mereka itu juga. Mereka membuang sampah sembarangan, tidak memperhatikan alam, tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Akibatnya, air sungai mampet lalu meluap kemudian banjir. Tapi sebagai warga Jakrta atau warga yang dilalui sungai Ciliwung, kita patut bersyukur dengan adanya sungai ciliwung ini. Tanpa sungai Ciliwung air tidak dapat dialirkan menuju laut.



Salah satu masalah utama pada sungai-sungai di Indonesia adalah sampah. Di antara sungai yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah ini adalah sungai terbesar yang membelah Jakarta, Ciliwung. Padahal bila dikelola dengan benar, sungai ini potensial sebagai obyek wisata.
Pada musim hujan, permukaan Sungai Ciliwung di kawasan Depok, Jawa Barat, pada waktu tertentu meningkat hingga 50 sentimeter. Mendekati pusat Jakarta, air sungai ini semakin keruh dan pekat. Penuh dengan tumpukan sampah. Selain sampah, hingga kini bantaran Sungai Ciliwung masih dianggap sebagai lahan untuk permukiman.
Akibat penyalahgunaan di atas, mudah ditebak. Air Sungai Ciliwung menjadi penyebab banjir di Ibu Kota. Kerugian tidak hanya pada penduduk sekitar. Lebih jauh, bagian lain
Jakarta, Kompas - Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta menargetkan Sungai Ciliwung bebas dari sampah tiga tahun lagi. Saat ini, pemerintah telah mengurangi tiga dari tujuh lokasi pembuangan sampah ilegal di sepanjang sungai tersebut.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Peni Susanti, Sabtu (21/11), mengatakan, pihaknya mengampanyekan pembuangan sampah di tempatnya untuk mewujudkan Ciliwung bebas dari sampah. ”Ada tiga kelurahan yang dijadikan contoh untuk memasyarakatkan pembersihan sampah di sepanjang Ciliwung, yakni Kelurahan Lenteng Agung, Srengseng Sawah, dan Tanjung Barat. Mudah-mudahan, tiga tahun lagi Ciliwung bebas dari sampah,” paparnya.
Peni menambahkan, tiga lokasi pembuangan sampah ilegal sudah ditangani dengan manajemen pengelolaan melalui pembuatan Tempat Transit Sampah Sementara (TTSS) di Jalan Lenteng Agung, depan Jalan Harapan. TTSS dapat dipakai menampung sementara sampah yang berasal dari daerah sekitar Kecamatan Jagakarsa. Peni yakin tiga lokasi sampah bisa ditanggulangi dengan TTSS.
Pembersihan sungai juga melibatkan masyarakat. Pada kesempatan itu, Peni melantik 26 anggota Gibass Jawara Ciliwung. Gibass (Generasi Betawi Asli dan Serumpun) beranggotakan warga yang tinggal di sekitar Ciliwung. Ibu-ibu PKK juga dilibatkan dalam penanganan sampah sungai.
Pemerintah pun berupaya mengolah sampah yang dihasilkan warga sekitar Ciliwung. Sampah dipilah-pilah. Sampah organik diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik dijadikan kerajinan seperti tas dari plastik. (ART)
Badan Pengelola Lingkungan Hidup untuk kedua kalinya akan menyelenggarakan Kampanye Kali Bersih Ciliwung 2009 dan Sosialisasi Kampung Ramah Lingkungan. Acara yang bertajuk "Stop Nyampah di Kali Jilid II" ini akan dilakukan pada 21 November 2009 di Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Kegiatan akan digelar di RT06/ RW09, Kecamatan Gabun II, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa," ujar Kepala Bidang Penegak Hukum Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI Jakarta Ridwan Panjaitan seusai Rapat Koordinasi Kampanye Kali Bersih Ciliwung, di Kantor BPLHD, Jakarta, Selasa (17/11).

Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Pemda DKI Jakarta dan masyarakat untuk menangani masalah pembuangan sampah di kali dan bantaran kali. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat agar turut menjaga kebersihan kali.


Referensi          : Harian kompas minggu, 22 November 2009
                          Caroline Damanik
                          Liputan6.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar