Senin, 25 April 2011

TUGAS KE 3 ALGORITMA & PEMROGRAMAN


Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam flowchart.
Sebuah perusahaan ingin mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.
Spesifikasi proses adalah :
a.Input data diperoleh dari dik yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan alamat.
b.Data habis jika input data yang dibaca /*
c.Setiap halaman terdapat judul .
d.Satu halaman hanya memuat 30 baris data.

Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu variabel kounter. Kounter ini digunakan untuk menghitung jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya telah mencapai 30 maka pencetakan dilakukan pada halaman berikutnya dan lakukan proses pencetakan judul.
Bentuk flowchart dari persoalan diatas :
Berdasarkan flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :
1. Siapkan variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = 0.
2. Cetak judul.
3. Baca data dan simpan di dalam variabel :
NO            untuk data nomor pegawai.
NM            untuk data nama pegawai.
ALM         untuk data alamat pegawai
4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.
5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui jumlah data yang telah dicetak untuk setiap halaman.
6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.
7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 1 yaitu mencetak judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul lagi.


Reference        : http://rama.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/

Sabtu, 16 April 2011

STRUKTUR PERCABANGAN

STRUKTUR PERCABANGAN

Struktur percabangan adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk mengambil suatu keputusan apakah suatu baris atau blok instruksi akan diproses atau tidak. Pengujian kondisi ini dilakukan untuk memilih salah satu dari beberapa alternative yang tersedia. Pemilihan (seleksi) digunakan jika ada masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan perhitungan yang pasti. Inti dari pemecahan masalah jenis ini adalah menganalisis semua kondisi yang mungkin terjadi dan menentukan statemen yang dilakukan untuk setiap kondisi tersebut.

a.       Bentuk umum statement if … else :
If ( cond-exp) statement true
Else statement false ;
Jika ada lebih dari 1 (satu) instruksi yang akan dijalankan maka harus dibuat dalam
bentuk blok instruksi dengan menggunakan tanda kurung kurawal { … }
Contoh program :
If ( nilai > 60 )
Cout << “Anda lulus \n” ;
Else
Cout << “Anda tidak lulus \n” ;

b.      Bentuk umum nested if … else :
If ( cond-exp1 )
Statement1 ;
Else if ( cond-exp2 )
Statement2 ;
Else
Statement n ;
Contoh program :
If ( x > 0 )
Cout << “ x adalah positif ” ;
Else if ( x < 0 )
Cout << “ x adalah negative “ ;
Else
Cout << “ x adalah nol “ ;


  1. Statement SELECT CASE dapat digunakan untuk memilih satu diantara sejumlah
alternatif.Perbedaan SELECT CASE dan IF…THEN…ELSE :
SELECT CASE kondisi yang ditest hanya sebuah, jika memenuhi proses eksekusi
akan diteruskan ke bagian tertentu dari suatu program berdasarkan nilai kondisi yang
ditest. Jika tidak akan berlanjut ke kondisi berikutnya.
IF…THEN…ELSE banyak baris dapat mentest lebih dari sebuah kondisi yang satu
sama lain saling berbeda.
Bentuk Umum :
SELECT CASE ungkapan
CASE nilai1
[ statement1 ]
[ CASE nilai2
[ statement2 ] ]
.
.
[ CASE ELSE
[ statementn ] ]
END SELECT


                                  http://tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/


STRUKTUR PENGULANGAN


STRUKTUR PENGULANGAN
            Struktur pengulangan secara umum terdiri dari 2 bagian:
1.      Body pengulangan, merupakan bagian algoritma yang diulang.
2.      Kondisi pengulangan, merupakan ekspresi Boolean yang wajib dipenuhi untuk melaksanakan pengulanganKondisi pengulangan ini dapat dinyatakan secara eksplisit ( pemrogram ) atau inplisit ( dikelola computer itu sendiri ).
Dalam struktur pengulangan biasanya disertai dengan bagian:
·         Inisialisasi, maksudnya aksi yang dilakukan sebelum pengulangan pertama kali dilakukan.
·         Terminasi, maksudnya aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dilakukan.

a. Pernyataan FOR
Merupakan konstruksi pengulangan tanpa kondisi ( unconditional looping ), artinya perintah-perintah yang ada di dalam badan pengulangan diulangi sejumlah kali yang dispesifikasikan oleh pemrogram. Jadi, jumlah pengulangan sudah diketahui/ dapat dtentukan sebelum konstruksi pengulangan eksekusi.
Pernyataan dengan to adalah suatu pernyataan yang menjalankan program dengan urut/ semestinya/ dari kecil sampai ke yang besar, misalnya: dari angka 1 sampai angka 5. Example:
Example 1.
uses wincrt;

var a : integer :
begin
  for a := 1 to 5 do
  writeln(a);
end.
Output:
1
2
3
4
5
b. Pernyataan for bersarang
           
Perulangan yang berada didalam perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses lebih dulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebih dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.
Contoh program :

Var
I, J : integer ;
Begin
For I : = 1 to 5 do
Begin
For J : = 1 to 3 do
Write ( I : 8, J : 3);
Writeln ;
End ;
End.
c. Pernyataan WHILE
Merupakan pengulangan dengan kondisi ( conditional looping ), maksudnya perintah-perintah yang ada di dalam badan pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi yaitu dengan menentukan kondisi berhenti pengulangan. Tetapi jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi.
Struktur umum pernyataan While:
1
2
3
while kondisi do
  pernyataan
endwhile
Jadi, pernyataan while akan berjalan berulang terus apabila belum menemukan nilai false, tetapi kalau kondisi bernilai true maka pengulangan akan terus berjalan.
Sedangkan, apabila pengulangan berjalan terus tanpa henti berarti pengulangan tersebut pada logika algoritma algoritma yang salah.
Example:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
uses wincrt:

var c : integer ;
begin
  c := 1;
  while(c<5) do begin
    writeln(’tidak’, c);
    a := a + 1;
  end;
end.
                 
d. Pernyataan REPEAT-until
Merupakan pengulangan dengan kondisi ( conditional looping ), maksudnya perintah-perintah yang ada di dalam badan pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi yaitu dengan menentukan kondisi berhenti pengulangan. Tetapi jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi.
Struktur umum pernyataan Repeat:
1
2
3
repeat
  pernyataan
until kondisi
Jadi, bisa diartikan bahwa apabila program itu dijalankan dengan kondisi bernilai false dan masih saja bernilai false, maka proses akan terus berlangsung. Tetapi apabila kondisi sudah menemukan nilai true maka proses akan berhenti. Karena nilai true yang dicari. Disamping itu, apabila pengulangan tidak berhenti/ berjalan terus tanpa henti maka terdapat logikaalgoritma yang salah.
Example:
1
2
3
4
5
6
7
8
uses wincrt;

var a : integer ;
begin
  repeat
  writeln(’tidak’, a);
  until(a=5);
end.
Output:
tidak 0
tidak 1
tidak 2
tidak 3
tidak 4

reference         : http://www.nusinau.com/perulangan/
                                  http://detty.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5214/